Penyalahgunaan Zat Adiktif di Kota Bengkulu Tembus 5.670 orang

Penyalahgunaan Zat Adiktif di Kota Bengkulu Tembus 5.670 orang

\"PenyalahgunaanBengkulu, bengkulu ekspress - Penyalahgunaan zat adiktif yang terkandung dalam obat batuk dan lem saat ini

kian meresahkan. Banyak merambah kalangan remaja hingga anak-anak. Termasuk di Kota Bengkulu, saat ini juga masih tergolong tinggi. Mencapai 5.670 orang pengguna aktif. Hal ini tentunya sangat meresahkan dan membahayakan, mengingat efek negatif yang dapat membuat pengguna kecanduan.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Bengkulu AKBP Alexsander S Soeki mengatakan, saat ini di Kota Bengkulu, penyalahgunaan zat adiktif sudah merambah semua kalangan. Dari mulai usia 15 sampai 40 tahun.

\"Saat ini penguna zat adiktif di Kota Bengkulu mencapai 5.670 orang. Bahkan ada diusia anak-anak. Sayangnya kita tidak ada wewenang melarang penyalahgunaannya. Mengingat belum adanya perda yang mengatur tentang penindakannya,\" ungkap Alex saat ditemui BE di Extra Hotel di kawasan Tanah Patah Bengkulu, Kamis (22/3/18).

Zat adiktif merupakan obat, serta bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus. Faktanya, zat inilah yang banyak terkandung dalam semua jenis narkotika.

Lebih lanjut, dia menerangkan, menyikapi penyalahgunaan itu, BNNK tidak mempunyai kewenangan menindak penyalahgunaan zat adiktif. Sebab, dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2009, tentang narkotika, BNN tidak mempunyai kewenangan menindak pengguna zat tersebut.

Sementara upaya yang dilakukan BNNK saat ini hanya sebatas imbauan kepada penjual untuk membatasi menjual obat dan lem yang mengandung zat adiktif tersebut.

\"Upaya yang kita bisa lakukan saat ini hanya sebatas himbauan kepada pemilik warung yang menjual obat dan lem tersebut dan gencar sosialisasi mengenai dampak penggunaan zat adiktif yang berlebihan\", sambungnya.

Untuk diketahui, zat tersebut berdampak negatif jika dikonsumsi berlebihan. Mulai dari emosional tinggi, pusing hingga hilang kesadaran. Selain itu, zat adiktif ini juga dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang pada pemakainya. (IMN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: